Melihat panorama indah dipagi hari serasa keindahan itu memang diciptakan untuk memanjakan mata. Namun, sebenarnya keindahan itu diciptakan agar kita lebih bersyukur dan percaya bahwa sang pencipta itu mempunyai keindahan yang sangat luar biasa.
Kisahku dimulai dar sekedar ocehan belaka pada sore itu, Dimulai dari teman sejawatku yang mengajak kami untuk berlibur mengunjungi salah satu tempat, tapi kami masih belum menemukan tujuan tersebut alias tempat belum kami tentukan.
Keesokan harinya, kala pagi hari seperti biasa kita berada dikantor yang ruangannya tak terlalu besar, namun disitulah tempat kami para Asisten mempunyai kehidupan yang berbeda dari mahasiswa ataupun mahasiswi yang lain. Pagi itu tepatnya pada hari jum'at kita telah memutuskan tempat yang akan kita kunjungi untuk sekedar menyegarkan otak yang penat dengan aktifitas-aktifitas yang netral. Akhirnya kita putuskan bahwa tempat yang akan kita kunjungi yaitu Wonosobo tepatnya didaerah yang bernama Dieng. Namun, hanya sedikit diantara kita yang ikut, mengapa? karena acara ini dibuat sangat mendadak hanya empat orang dari kami yang pergi dan semuanya laki-laki. :)
-------------#~#-------------
Kami akhirnya memulai perjalanan sekitar jam 9.00 pm, benar perjalanan yang kami tempuh yaitu pada malam hari karena yang menjadi tujuan objek kami adalah melihat sunrise di Dieng tersebut, tepatnya diatas Gunung Sikunir. Perjalanan demi perjalanan kami lalui kendala yang kami hadapi waktu itu ialah rasa dingin yang meyebar keseluruh anggota tubuh kami hal itu disebabkan oleh angin malam.
Ternyata ditengah perjalanan kami disambut oleh rintikan air hujan yang berasal dari atas langit, sehingga kami berhenti sejenak memakai perlengkapan hujan kami.
Setelah perlengkapa kami kenakan, kamipun melanjutkan perjalanan kami. Jalan yang gelap dipenuhi semak belukar dan pohon-pohon disisi kanan kirinya membuat kami merasa tertantang.
Akhirnya kami pun sampai di Wonosobo sekitar pukul 1.00 am pagi dan beristirahat sambil mengisi bahan bakar motor kami, yah memang bukan hanya kami yang memerlukan istirahat, motor kami pun perlu istirahat. Perjalanan tersebut belum sampai ditempat yang kami tuju masih sekitar 2 jam lagi untuk sampai ditempat yang kami tuju.
Setelah istirahat kami dirasa cukup, kami pun melanjutkan perjalanan. Kami dihadapkan oleh gelap kembali, namun kali ini diselimuti oleh hawa dingin yang hampir menusuk tulang serta jalan yang berliku membuat kami harus berhati-hati melintasinya karena sungguh gelap sekali sampa-sampai kami memberi nama pada jalan ini dengan sebutan "the dark way" haha... :)
Diperjalanan kami di suguhkan oleh sebuah desa tertinggi di Pulau Jawa yang bernama Desa Sembungan (Sembungan Village).
"Sembungan adalah sebuah desa yang masuk ke wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Yang menarik dari desa ini kreativitas masyarakat untuk mandiri dan mengembangkan desanya menjadi tujuan wisata. Dengan alasan itu desa ini dua kali meraih juara tingkat provinsi untuk desa tujuan wisata terfavorit Jateng-DIY
Pada musim dingin di sekujur Desa Sembungan terdapat tanaman kentang yang terbalut salju. Pesona Sembungan tidak ada duanya kala sejumlah anak-anak kecil rambut gimbal berjalan pagi hari menuju sungai di telaga bersama orang tuanya. Sembungan menjadi kesan terkenal dikalangan wisatawan karena menjadi jalur utama menuju Bukit Sikunir."
Desa Sembungan Village mendapat nominasi Desa tertinggi di Pulau Jawa karena konon berada disekitar 2000 meter diatas permukaan laut.
Untuk pertamakalinya Aku menginjakkan kaki diatas desa tertinggi yang ada di Pulau Jawa, dan dengannya Aku merasakan kebanggaan yang sangat luar biasa, mungkin perasaan ini juga dirasakan oleh teman-temanku.
|
Gambar Desa tertinggi di Pulau Jawa. (Sembungan Village) |
Setelah melewati desa tersebut kami pun bergegas ke tempat tujuan kami. Tujuan utama kami adalah bisa melihat
"sunrise" diatas Gunung yang bernama Gunung Sikunir.
Setelah beberapa menit kami melewati jalanan yang terjal, kami pun sampai di kaki Gunung Sikunir. Jalan yang kami lewati sangat tidak nyaman.
Bergegas kami menaiki Gunung Sikunir, dengan hanya membayar Rp.3000 harga yang sangat murah sekali kita langsung bisa menaiki Gunung tersebut, Kami berempat bergegas naik karena tidak ingin melewatkan "sunrise" dan setelah beberapa menit kami sampai kepuncak, memang untuk dapat kepuncak Sikunir tidak lama.
Setelah sampai kepuncak kami disuguhkan dengan paonrama pemandangan yang indah, yang tidak akan pernah kami lupakan seumur hidup. Sungguh luar biasa sang pencipta, menciptakan keindahan yang sangat indah. Kami tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur. Sampai tak ada kata-kata yang bisa terucapkan.
Keindahan alam yang ia ciptakan sungguh mempesona. :D
"Seyogyanya esensi hidup ini adalah merantau, ketika kita merantau maka akan banyak manfaat yang kita dapat. Merantaulah!" +Aldi Kosasi
Semoga bermanfaat kawan.
Terima kasih telah mampir ke blog ini :)